Senin, 01 Oktober 2018

Pengaruh Budaya Gamelan Jawa dalam Pembentukan Kepribadian yang Berwawaskan Karakter Bangsa

Gamelan adalah seperangkat alat musik dengan nada pentatonis. Gamelan yang berkembang di Jawa Tengah, sedikit berbeda dengan gamelan bali ataupun gamelan sunda. Gamelan jawa tengah memiliki nada yang lebih lembut apabila dibandingkan dengan gamelan bali yang rancak serta gamelan sunda yang mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan itu adalah akibat dari pengungkapan terhadap pandangan hidup orang jawa yang dituangkan  dalam  irama musik gamelan. (Utomo, 2006). 
Pandangan ini adalah keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan  toleransi antar sesama. 
Sehingga dalam hal ini sesuai dengan nilai toleransi dalam nilai-nilai karakter bangsa.Wujud nyata dalam  musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron, kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama. 
Masing-masing alat pada gamelan memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat jawa khususnya Jawa Tengah. Filosofi inilah yang menjadi pedoman bagi masyarakat jawa tengah untuk terus menjaga dan melestarikan budaya leluhurnya. Menurut Ki Tunjung Seta makna filosofis pada alat gamelan jawa tengah adalah: 

  1. Bonang dan kenong, memiliki suara yang hampir sama yaitu : nang, ning, nong, nung. Nang berarti ana (ada), ning berarti bening (jernih), nong berarti plong (mengerti) dan nung berarti dunung (sadar), maksudnya setelah manusia ada, lalu berfikir dengan hati yang bening maka dapat dimengerti sehingga dunung (sadar) bahwa keberadaannya tentu ada yang menciptakan yaitu Sang Maha Pencipta (Allah)
  2. Kethuk bunyinya Thuk, artinya mathuk (setuju, cocok).
  3. Kendhang, yang mengendalikan irama cepat atau lambat. Bunyinya dang, dang, dang. Ndang artinya segeralah, berarti manusia segera beribadah kepada Tuhan.
  4. Kempul, artinya kumpul (berkumpul) atau berjama’ah. Setelah ditabuh 1x, 2x, 3x, disusul bunyi gong. Semua amal ibadah kita ditujukan kepada Yang Maha Agung.
  5. Saron, Demung, Slentheng sebagai pemaku lagi memiliki tugas baku sebagai saka guru bermakna iman yang kuat.
  6. Gender, Gambang, Siter merupakan pemangku Yatmaka, maksudnya jiwa yang sempurna.
  7. Rebab dari kata Arab, yaitu hawa yang keluar dari mulut, maksudnya nafsu pernafasan atau hawa nafsu. Manusia harus dapat mengendalikan hawa nafsunya.
  8. Suling artinya eling (ingat). Ingat bahwa ada kehidupan yang kekal dan bahagia hanya dapat dicapai dengan amal ibadah sebanya-banyaknya.
  9. Gong yang dibunyikan terakhir berarti selesai, bunyinya gung artinya Yang Maha Agung. 

Dapat disimpulkan bahwa alat musik gamelan memiliki peran dalam penyebaran agama. Tidak mengherankan jika alat musik gamelan akrab dimainkan pada saat hari-hari besar seperti pada saat upacara sekaten yang memiliki nilai budaya agung dan religius. Hal sesuai dengan nilai religius pada nilai-nilai karakter bangsa.
Pada saat permainan gendhing dimulai, antar pemain gamelan harus bisa bersatu dalam memainkannya. Karena gamelan bisa didengar dan dirasakan keindahannya jika masing-masing alat dimainkan dengan instrumental, yaitu dengan pengaturan kapan masing-masing alat akan dibunyikan. Sehingga tanpa adanya persatuan dalam  memahami keselarasan bunyi tidak akan  tercipta alunan musik gamelan yang baik. Dalam hal ini mengandung nilai karakter disiplin, kerja keras, kreatif, dan bersahabat.
Nilai – nilai buadaya itu sendiri telah mencerminkan nilai – nilai karakter bangsa. Jika masyarakat jawa khususnya jawa tengah menanamkan nilai-nilai tersebut kepada generasi penerus, maka akan terbentuk generasi yang berkarakter. Bangsa Indonesia memiliki multikultural, jika bangsa ini menanamkan nilai-nilai kebudayaan mereka masing-masing bangsa ini akan menjadi bangsa yang berkepribadian sesuai dengan karakter Indonesia. Sehingga walaupun kebudayaan asing masuk, tidak akan mudah untuk menggantikan kepribadian yang lama telah terbentuk tanpa memudarkan kabudayaan yang agung ini. Maka dari itu kelestarian budaya juga penting dalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia ini disamping pengaruh sosial, hukum, dan ekonomi.

Sertifikat Kelas Pranikah Seri 3

SERTIFIKAT Diberikan Kepada :  Lathif Ma'arif Atas Partisipasinya sebagai PESERTA Pada Kelas Pranikah bagi Calon Pengantin dan Pasangan ...